Jakarta, (tvOne) Pihak Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya)mengharapkan pengelola maupun pemilik lahan lokasi mesin Anjungan TunaiMandiri (ATM) memperbanyak pemasangan kamera tersembunyi atau "CircuitClosed Television" (CCTV). "Penambahan alat rekam akan lebih baik agar polisi mudah mencari danmenemukan pelaku pembobolan ATM," kata Kepala Bidang Hubungan MasyarakatPolda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar di Jakarta, seperti dilansir ANTARA, Selasa (4/1). Baharudin mengatakan bank sebagai pengelola ATM dapat menempatkan CCTVlebih banyak di lokasi pusat perbelanjaan atau "minimarket" maupungedung yang menyediakan pelayanan mesin penarik uang tunai tersebut. How can you put a limit on learning more? The next section may contain that one little bit of wisdom that changes everything.
Alat rekam berupa kamera tersembunyi dapat memberikan informasi maupunpetunjuk awal untuk mengidentifikasi para pelaku dan mengungkap kasuspembobolan ATM. Selain itu, Polda Metro Jaya juga mengimbau pengelola ATM menempatkanpetugas keamanan swakarsa yang melibatkan masyarakat, seperti satpammaupun petugas keamanan dalam. Pasalnya, pihak kepolisian kekurangan personel, sehingga tidak mungkinmenempatkan anggotanya untuk mengamankan kegiatan masyarakat pada setiaplokasi ATM. "Penempatan petugas pengamanan swakarsa jauh lebih efektif untuk mengantisipasi aksi pembobolan ATM," ujar Baharudin. Sebelumnya, sindikat penjahat membobol ATM BNI berisi Rp125 juta yangberlokasi di samping pusat perbelanjaan "Alfa Midi" Jalan Panjang, KebonJeruk, Jakarta Barat, Minggu (2/1) dinihari. Para penjahat juga merampok mesin penarik uang tunai di sebuah"minimarket", Kompleks Perumahan Bumi Alinda Kencana Permai, KaliabangTengah, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Sabtu (11/12) dinihari. Baharudin menyatakan pihak kepolisian masih berupaya mengidentifikasipara pelaku pembobolan ATM BNI di Jalan Panjang berdasarkan rekaman CCTVselama beberapa detik.Polisi kesulitan mengungkap kasus pembobolan ATM tersebut, karena tidakada petunjuk awal maupun saksi yang melihat maupun mendengar kejadiansecara langsung.
Alat rekam berupa kamera tersembunyi dapat memberikan informasi maupunpetunjuk awal untuk mengidentifikasi para pelaku dan mengungkap kasuspembobolan ATM. Selain itu, Polda Metro Jaya juga mengimbau pengelola ATM menempatkanpetugas keamanan swakarsa yang melibatkan masyarakat, seperti satpammaupun petugas keamanan dalam. Pasalnya, pihak kepolisian kekurangan personel, sehingga tidak mungkinmenempatkan anggotanya untuk mengamankan kegiatan masyarakat pada setiaplokasi ATM. "Penempatan petugas pengamanan swakarsa jauh lebih efektif untuk mengantisipasi aksi pembobolan ATM," ujar Baharudin. Sebelumnya, sindikat penjahat membobol ATM BNI berisi Rp125 juta yangberlokasi di samping pusat perbelanjaan "Alfa Midi" Jalan Panjang, KebonJeruk, Jakarta Barat, Minggu (2/1) dinihari. Para penjahat juga merampok mesin penarik uang tunai di sebuah"minimarket", Kompleks Perumahan Bumi Alinda Kencana Permai, KaliabangTengah, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Sabtu (11/12) dinihari. Baharudin menyatakan pihak kepolisian masih berupaya mengidentifikasipara pelaku pembobolan ATM BNI di Jalan Panjang berdasarkan rekaman CCTVselama beberapa detik.Polisi kesulitan mengungkap kasus pembobolan ATM tersebut, karena tidakada petunjuk awal maupun saksi yang melihat maupun mendengar kejadiansecara langsung.
No comments:
Post a Comment