Kediri, (tvOne). Permintaan produk jamur tiram semakin melambung karena kini semakin digemari masyarakat di Kediri, Jawa Timur. Melambungnya permintaan mengakibatkan para petani jamur kewalahan memenuhi pesanan. Jamur biasa dijual dengan harga Rp12 ribu per kilogram hal tersebut menjadi salah satu faktor jamur tiram sangat diminati banyak konsumen sebagai pengganti daging karena harganya terjangkau Petani jamur tiram di kediri hanya mampu memenuhi permintaan dari sekitar Kediri. Sementara permintaan dari luar daerah nyaris tak terpenuhi. If you base what you do on inaccurate information, you might be unpleasantly surprised by the consequences. Make sure you get the whole mobil keluarga ideal terbaik indonesia story from informed sources.
Terdapat 20 petani jamur di Kediri dengan volume produksi bekisar 15 ton jamur setiap bulan. Padahal permintaan pasar kini lebih dari 20 ton per bulan. Didi Wuryanto, salah satu petani induk jamur tiram di Kediri mengatakan, antrean pesanan bibit polibag log jamur tiram terjadi hingga 2 bulan akibat keterbatasan lahan. Bahkan, permintaan 300 ribu polibag bibit jamur dari Sidoarjo belum bisa terlayani. Pada umumnya, jamur tiram ditanam di media campuran serbuk kayu, kapur dan bekatul. Sementara bibit jamur hasil kreasi petani di Kediri memiliki ciri polibag tanpa cincin sehingga bisa menekan biaya produksi. Petani dapat memanen hingga minimal empat kwintal jamur tiram senilai Rp3,6 juta dari seribu bibit polibag jamur tiram dengan modal Rp1,8 juta. Jumlah petani jamur terbilang masih sedikit, kondisi ini masih memberikan peluang usaha yang menjanjikan di tengah semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap jamur berwarna putih ini.
Terdapat 20 petani jamur di Kediri dengan volume produksi bekisar 15 ton jamur setiap bulan. Padahal permintaan pasar kini lebih dari 20 ton per bulan. Didi Wuryanto, salah satu petani induk jamur tiram di Kediri mengatakan, antrean pesanan bibit polibag log jamur tiram terjadi hingga 2 bulan akibat keterbatasan lahan. Bahkan, permintaan 300 ribu polibag bibit jamur dari Sidoarjo belum bisa terlayani. Pada umumnya, jamur tiram ditanam di media campuran serbuk kayu, kapur dan bekatul. Sementara bibit jamur hasil kreasi petani di Kediri memiliki ciri polibag tanpa cincin sehingga bisa menekan biaya produksi. Petani dapat memanen hingga minimal empat kwintal jamur tiram senilai Rp3,6 juta dari seribu bibit polibag jamur tiram dengan modal Rp1,8 juta. Jumlah petani jamur terbilang masih sedikit, kondisi ini masih memberikan peluang usaha yang menjanjikan di tengah semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap jamur berwarna putih ini.
No comments:
Post a Comment