Kotabaru, (tvOne). Harga cabai di beberapa pasar di Kotabaru Kalimantan Selatan melambung menjelang tahun baru 2011 hingga mencapai Rp140.000 per kg. Petugas Pasar Kemakmuran Kotabaru Bahrudin, Senin, (27/12) mengatakan, dua hari lalu harga cabai masih berkisar Rp100.000 per kg, namun saat ini mencapai Rp140.000 per kg. Menurut Bahrudin, penyebab utama melonjaknya harga cabai di beberapa pasar di Kotabaru, karena pasokan dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Surabaya, dan Sulawesi tidak lancar. "Mungkin di daerah asal, petani gagal menanam cabai, karena cuaca ekstrem, sehingga tidak dapat mengirim cabai ke Kotabaru," katanya. It seems like new information is discovered about something every day. And the topic of mobil keluarga ideal terbaik indonesia is no exception. Keep reading to get more fresh news about mobil keluarga ideal terbaik indonesia.
Akibat tidak adanya pasokan cabai dari NTB, Surabaya dan Sulawesi, pedagang asal Kotabaru mulai mencari cabai di petani Tanah Laut, Tanah Bumbu dan petani di beberapa kabupaten lain di Kalsel. Namun demikian, pedagang masih tidak dapat memenuhi kebutuhan cabai untuk masyarakat Kotabaru, sehingga di pasaran barangnya selalu kosong. Sebagai alternatif, sebagian masyarakat mulai menggunakan cabai besar kering, dan cabai merah besar biasa. Hal itu juga menyebabkan harga cabai semua jenis meningkat, untuk cabai merah besar kering biasanya sekitar Rp25.000 per kg menjadi Rp45.000 per kg. Seorang ibu rumah tangga Umi Putri, mengaku akibat melonjaknya harga cabai, pihaknya terpaksa dalam satu hari hanya satu kali memasak sayur dengan menggunakan cabai. "Maklum, harga cabai melebihi harga daging, jadi hanya sekali memasak sayur pedas, sisanya sayur bening," ujar Umi. Umi yang memiliki 19 anak buah sebagai kuli bangunan itu mengaku, setiap empat hari rata-rata memerlukan satu kg cabai rawit. Sementara harga sayuran lain, seperti kol, buncis, wortel, bawang perai dan yang lainnya di Pasar Kemakmuran, Pasar Subuh dan Pasar Baharu relatif stabil. (Ant)
Akibat tidak adanya pasokan cabai dari NTB, Surabaya dan Sulawesi, pedagang asal Kotabaru mulai mencari cabai di petani Tanah Laut, Tanah Bumbu dan petani di beberapa kabupaten lain di Kalsel. Namun demikian, pedagang masih tidak dapat memenuhi kebutuhan cabai untuk masyarakat Kotabaru, sehingga di pasaran barangnya selalu kosong. Sebagai alternatif, sebagian masyarakat mulai menggunakan cabai besar kering, dan cabai merah besar biasa. Hal itu juga menyebabkan harga cabai semua jenis meningkat, untuk cabai merah besar kering biasanya sekitar Rp25.000 per kg menjadi Rp45.000 per kg. Seorang ibu rumah tangga Umi Putri, mengaku akibat melonjaknya harga cabai, pihaknya terpaksa dalam satu hari hanya satu kali memasak sayur dengan menggunakan cabai. "Maklum, harga cabai melebihi harga daging, jadi hanya sekali memasak sayur pedas, sisanya sayur bening," ujar Umi. Umi yang memiliki 19 anak buah sebagai kuli bangunan itu mengaku, setiap empat hari rata-rata memerlukan satu kg cabai rawit. Sementara harga sayuran lain, seperti kol, buncis, wortel, bawang perai dan yang lainnya di Pasar Kemakmuran, Pasar Subuh dan Pasar Baharu relatif stabil. (Ant)
No comments:
Post a Comment