Sunday, February 13, 2011

566 TKI di Kolong Jembatan Jeddah akan Dipulangkan

You should be able to find several indispensable facts about mobil keluarga ideal terbaik indonesia in the following paragraphs. If there's at least one fact you didn't know before, imagine the difference it might make.
Jakarta, (tvOne) 

Sebanyak 566 warganegara RI, sebagian besar tenaga kerja Indonesia (TKI), yang sekian lama terlantar di kolong jembatan Khandara, Jeddah, Arab Saudi, karena melebihi batas izin tinggal (overstayers), dijadwalkan tiba di Tanah Air pada Senin (14/2) dan Selasa (15/2).

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat di Jakarta, Minggu (13/2), menyatakan akan menyambut langsung kedatangan mereka, termasuk anak-anak dan balita, bersama sejumlah pejabat dari Kemenko Kesra, Kemenlu, Kemenakertrans, dan instansi terkait.

Gelombang pertama kepulangan 306 "overstayers", terdiri atas 241 orang TKI, 27 anak-anak, dan 38 balita, dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (14/2) sekitar pukul 12.40 WIB, setelah terbang dengan pesawat Garuda dari Jeddah. Sedangkan gelombang kedua 260 orang TKI dan WNI "overstayers" dijadwalkan tiba pada Selasa (15/2) siang.

Think about what you've read so far. Does it reinforce what you already know about mobil keluarga ideal terbaik indonesia? Or was there something completely new? What about the remaining paragraphs?

Biaya pemulangan mereka seperti tiket pesawat terbang dari Jeddah ditanggung oleh negara melalui Kemenlu RI, sedangkan dari Bandara Soekarno-Hatta ke kampung halaman masing-masing dibiayai oleh negara melalui BNP2TKI.

Jumhur menyatakan pemerintah bersyukur dapat memulangkan mereka dalam waktu tidak terlalu lama karena harus diproses lebih dahulu di "tarhil" (penampungan) atau kantor imigrasi Jeddah untuk penyelesaian pembebasan denda dan "exit permit". "Sejak diketahui ada TKI dan WNI `overstayers` yang tinggal di kolong jembatan Khandara, pemerintah terutama Kemenlu melalui Perwakilan RI di Jeddah terus mengupayakan penyelesaiannya hingga akhirnya bisa dipulangkan," katanya.

Ia menyebutkan, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Internasional Tatang B Razak sedang di Jeddah untuk mendampingi pemulangan mereka. Jumhur mengemukakan, saat ini sudah tidak ada TKI dan WNI "overstayers" yang tinggal di kolong jembatan Khandara karena sejak akhir Januari lalu sudah dipindahkan di "tarhil" (penampungan) kantor imigrasi Jeddah untuk memproses dokumen kepulangan.

Jumhur mengatakan, pemerintah Arab Saudi membebaskan denda dan mengeluarkan "exit permit" kepada TKI dan WNI "overstayers" yang tidak tersangkut perkara kriminal. Sedangkan mereka yang tersangkut perkara kriminal seperti pencurian dan sebagainya akan diproses secara hukum, sehingga tidak bisa dikeluarkan "exit permit" dan harus membayar denda.

Pemerintah Arab Saudi menetapkan denda 1.200 Real per tahun bagi para pelanggar imigrasi yang "overstayers". Selain WNI, kolong jembatan Khandara juga dipakai sebagai persinggahan para pelanggar batas izin tinggal yang berasal dari warganegara lain seperti Filipina, India, dan Pakistan. (Ant)

Sometimes it's tough to sort out all the details related to this subject, but I'm positive you'll have no trouble making sense of the information presented above.

No comments:

Post a Comment