Gorontalo (ANTARA News) - Pusat pertokoan di sekitar kampus Unversitas Negeri Gorontalo (UNG) terpaksa tutup, ketika para mahasiswa melakukan demo di depan kampus. Hal ini dikarenakan demo yang awalnya penyampaian aspirasi para mahasiswa mengenai kunjungan Wakil Presiden, Boediono, Selasa siang dan berujung pada aksi lempar batu antara sejumlah mahasiswa dan aparat kepolisian.

Aksi yang menimbulkan keresahan warga sekitar ini, membuat para pemilik toko yang berada di sekitar lokasi kejadian menutup usahanya.

Para pemilik pertokoan, tidak mau mengambil resiko membuka usahanya pada saat kericuhan terjadi. Mereka khawatir akan menjadi korban dari aksi tersebut.

Sita, salah seorang pemilik pertokoan, mengatakan bahwa hal itu dilakukan untuk mencegah kerusakan yang bisa saja terjadi akibat perisitwa lempar batu itu.

It seems like new information is discovered about something every day. And the topic of tech is no exception. Keep reading to get more fresh news about tech.

"Lebih baik ditutup daripada jadi korban," katanya.

Menurutnya, hal itu juga dilakukan untuk melindungi karyawan toko yang sempat panik karena kericuhan tersebut.

"Para karyawan juga lebih memilih pulang dan menyelamatkan diri dari aksi lempar batu," katanya.

Dia juga berharap bahwa, aksi ini tidak terulang lagi, mengingat bahwa banyaknya kerugian yang akan terjadi.

(*)